Ruam popok berkurang sampai-sampai kulit yang diaplikasikan dapat memiliki lingkungan yang lebih dekat dengan kulit yang tidak terjamah. Semakin sedikit waktu bayi memakai popok, semakin sedikit kemungkinan mereka mengembangkan ruam popok. Namun, kebutuhan untuk memakai popok juga harus diperhatikan. Popok sekali pakai dikaitkan dengan lebih sedikit kasus ruam popok ragi daripada popok kain. Popok sekali pakai memiliki bahan absorben gel yang menarik kelembaban dari permukaan kulit yang halus. Bayi yang memakai popok sekali pakai bernapas mengembangkan ruam popok yang lebih sedikit secara signifikan dari jenis apa pun selain bayi yang memakai popok sekali pakai standar dan tidak dapat bernapas dalam serangkaian uji klinis.
Evaluasi dari studi klinis sebelumnya yang dilakukan sebelum dan sesudah pengenalan bahan absorben gel di popok menegaskan bahwa penggunaan bahan-bahan ini telah dikaitkan dengan pengurangan keparahan ruam popok yang pasti. Kelangsungan hidup koloni Candida berkurang hampir dua pertiga di situs tertutup popok bernapas dibandingkan dengan situs kontrol.
Adakah Rawat Inap untuk Infeksi Ragi Popok
Ada beberapa
pendekatan yang akan membantu dalam memberantas dan mencegah infeksi
ragi di area popok. Paparan udara (tidak ada popok) dari wilayah kulit
sangat berharga. Halaman belakang sering merupakan tempat di mana anak
bisa tanpa popok. Pembentukan pelatihan toilet juga sangat membantu.
Saat anak sudah siap secara perkembangan, transisi dari popok ke pakaian
katun sangat bermanfaat. Jika popok dibutuhkan, menggunakan produk
sekali pakai yang dapat menyerap lebih baik daripada popok kain atau
nonabsorben sekali pakai. Menjaga kulit diaper area bersih dengan
perubahan popok cepat seperti yang ditunjukkan juga membantu. Terakhir,
aplikasi krim penghalang pencegahan topikal seperti petroleum jelly
(Vaseline) atau zinc oxide (A + D Ointment) merupakan tindakan
pencegahan yang bermanfaat.
No comments:
Post a Comment